Lembar Persetujuan
Proposal ini diajukan oleh Enji Bancin
NIM 061222110055
Disetujui untuk Diajukan Dalam Seminar Proposal
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Medan, Oktober 2010
Dosen Pembimbing Skripsi
Drs. Malan Lubis, M.Hum
NIP. 19670718 199310 1 001
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang maha kuasa atas rahmat dan karunianya sehingga proposal penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Proposal penelitian ini berjudul “Perbandingan Metode Tebak Kata dan Metode Kotak Kata Terhadap Kemampuan Menulis Surat Niaga Siswa Kelas XI SMA Swasta Parulian 2 Medan Tahun Pembelajaran 2010/2011”.
Tujuan penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi syarat dalam melaksanakan penelitian. Proposal ini merupakan langkah lanjutan dalam rangka melaksanakan penelitian di lapangan yang selanjutnya diseminarkan dan dijadikan sebagai bahan untuk menyusun skripsi. Dalam penyelesaian proposal ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Drs. Malan Lubis, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi dan Dra. Rumasi Simaremare, M.Pd selaku dosen pembimbing akdemik yang telah banyak membantu dalam penyelesaian penyusunan proposal ini.
Penyusunan proposal ini telah diupayakan secara maksimal, tetapi mungkin saja masih banyak ditemukan kekurangan dalam bentuk apapun. Oleh karena itu, saran dan kritikan sangat diperlukan demi penyempurnaan proposal penelitian ini. Semoga proposal ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sesuai fungsinya.
Terima kasih atas masukan, baik berupa kritik maupun saran yang membangun.
Medan , Oktober 2010
Penulis,
ENJI BANCIN
NIM 061222110055
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 2
C. Pembatasan Masalah 3
D. Rumusan Masalah 3
E. Tujuan Penelitian 4
F. Manfaat Penelitian …………………………………………….4
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL,
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. KERANGKA TEORETIS 5
1. Metode Tebak Kata 5
2. Metode Kotak Kata 7
3. Kemampuan Menulis Surat Niaga 9
3.1 Pengertian Kemampuan 9
3.2 Pengertian Menulis 10
3.3 Pengertian Surat Niaga 10
B. KERANGKA KONSEPTUAL 21
C. HIPOTESIS PENELITIAN 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 23
B. Populasi dan Sampel 23
1. Populasi 23
2. Sampel 24
C. Metode Penelitian 25
D. Variabel Penelitian 26
E. Desain Penelitian 26
F. Jalannya Penelitian 27
G. Instrumen Penelitian 30
H. Organisasi Pengolahan Data 32
I. Teknik Analisis Data 33
DAFTAR PUSTAKA 38
DAFTAR TABEL
TABEL 3. 1 JUMLAH POPULASI PENELITIAN 24
TABEL 3.2 DESAIN PENELITIAN 26
TABEL 3.3 JALANNYA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TEBAK KATA 27
TABEL 3.4 JALANNYA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOTAK KATA 29
TABEL 3.5 INDIKATOR PENILAIAN 31
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) METODE TEBAK KATA 40
LAMPIRAN 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBALAJARAN (RPP) METODE KOTAK KATA 48
LAMPIRAN 3 INSTRUMEN TES KEMAMPUAN MENULIS SURAT NIAGA 56
LAMPIRAN 4 SILABUS 57
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan sarana berpikir yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial melakukan tindakan saling bertukar pengalaman, pikiran, dan saling mengekspresikan pendirian atau keyakinan masing-masing dengaan menggunakan bahasa.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dan bahasa pemersatu negara Indonesia. Oleh sebab itu, bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Bahasa Indonesia juga menjadi salah satu mata pelajaran yang di-UN-kan.
Di dalam mata pelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan yang meliputi kemampuan membaca, berbicara, menyimak dan menulis. Seluruh keterampilan ini adalah dasar pembelajaran dalam bahasa Indonesia. Salah satu dari keempat aspek kebahasaan itu, keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting karena dengan bahasa tulis seseorang bisa mengungkapkan gagasan dan perasaannya kepada pembaca.keterampilan menulis bukanlah sesuatu yang diwariskan, melainkan hasil proses belajar dan berlatih.
Sesuai dengan tujuan kurikulum pendidikan agar siswa terampil dalam berbahasa dan mampu berkomunikasi secara lisan maupun tulisan dengan baik dan benar. Terampil menulis dapat diartikan dengan terampil berkomunikasi secara tertulis, maksudnya dapat mengungkapkan ide, pikiran, perasaan, dan gagasan dalam bentuk kata, kalimat, paragraf, maupun wacana.
Salah satu kemampuan yang diharapkan dari siswa kelas XI SMA seperti yang tercantum dalam KTSP adalah mampu menulis surat niaga, namun pada kenyataannya di lapangan banyak siswa yang masih kurang dalam menulis surat terutama surat niaga. Pinayani (2009) dalam situsnya menyatakan bahwa “kesulitan siswa dalam menulis surat niaga disebabkan oleh metode yang kurang tepat, media yang kurang, dan minat siswa dalam menulis surat”.
Oleh sebab itu, penelitian ini menggunakan metode tebak kata dan metode kotak kata untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis surat niaga. Dalam metode tebak kata, guru menyiapkan kertas berukutran kecil yang berisi pertanyaan atau teka-teki dan membagikannya kepada seluruh siswa, bagi siswa yang bisa menjawab atau menebak pertanyaan yang tertera dalam kertas akan diberi penghargaan. Dalam metode kotak kata, guru membuat tabel jawaban berisi berisi huruf kapital dan beberapa pertanyaan. Siswa disuruh mengarsis setiap huruf yang berhubungan dengan pertanyaan.
Berdasarkan latar belakang ini, peneliti mengangkat judul perbandingan metode tebak kata dan metode kotak kata dalam menulis surat niaga siswa kelas XI SMA swasta Parulian 2 Medan tahun pembelajaran 2010/2011.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut, sejumlah masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
1. Penguasaan siswa terhadap pelajaran menulis surat niaga masih rendah.
2. Minat siswa dalam pelajaran menulis surat niaga masih kurang.
3. Media yang digunakan guru kurang sesuai.
4. Metode yang digunakan guru kurang tepat.
5. siswa merasa cepat bosan belajar bahasa Indonesia.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan baik dan terarah, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Pada kesempatan ini masalah yang diteliti dibatasi pada perbedaan metode tebak kata dan metode kotak kata terhadap kemampuan menulis surat niaga siswa Kelas XI SMA Swasta Parulian 2 Medan tahun pembelajaran 2010/2011
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana hasil belajar siswa SMA Swasta Parulian 2 Medan tahun pembelajaran 2010/2011 dalam menulis surat niaga dengan menggunakan metode tebak kata?
2. Bagaimana hasil belajar siswa SMA Swasta Parulian 2 Medan tahun pembelajaran 2010/2011 dalam menulis surat niaga dengan menggunakan metode kotak kata?
3. Bagaimana perbandingan hasil belajar siswa SMA Swasta Parulian 2 Medan tahun pembelajaran 2010/2011 dalam menulis surat niaga dengan menggunakan metode tebak kata dan kotak kata?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. menggambarkan kemampuan siswa kelas XI SMA Swasta Parulian 2 Medan tahun pembelajaran 2010/2011 dalam menulis surat niaga dengan menggunakan metode kotak kata,
2. menggambarkan kemampuan siswa kelas XI SMA Swasta Parulian 2 Medan tahun pembelajaran 2010/2011 dalam menulis surat niaga dengan menggunakan metode Tebak Kata,
3. menggambarkan perbandingan metode tebak kata dan metode kotak kata dalam meningkatkan kemampuan menulis surat niaga siswa kelas XI SMA Swasta Parulian 2 Medan tahun pembelajaran 2010/2011.
F. Manfaat Penelitian
Setelah mencapai tujuan di atas, maka penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut.
1. Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi bahasa Indonesia dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai, khususnya metode tebak kata dan metode kotak kata dalam meningkatkan kemampuan menulis surat niaga.
2. Sebagai bahan kajian bagi peneliti lain yang bermaaksud mengadakan penelitian pada permasalahan yang relevan dengan penelitian ini.
3. Sebagai bahan penambah wawasan bagi pembaca yang terkait dengan permasalahan penelitian ini.
BAB II
KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kerangka Teoretis
Kerangka teoretis merupakan pendukung dalam penelitian, semua uraian atas pembahasan terhadap permasalahn haruslah didukung dengan teori-teori yang luas, setidaknya oleh pemikiran para ahli yan kompeten. Penggunaan teori-teori yang kuat membuat besar kemungkinan suatu penelitian mempunyai dasar yang kuat dalam memperoleh suatu kebenaran.
Arikunto (1990:107) mengatakan:
Kerangka teori merupakan wadah untuk menerangkan variabel atau pokok masalah yang terkandung dalam penelitian. Kerangka teori juga diupayakan untuk memudahkan pembaca memahami masing-masing variabel yang berhubungan dengan hakekat suatu penelitian untuk menjelaskan pengertian variabel-variabel yang diteliti.
Oleh karena itu, berikut ini diberikan pengertian-pengertian dari variabel-variabel yang akan diteliti.
1. Metode Tebak Kata
Dalam pembelajaran, salah satu faktor yang dapat menunjang proses pembelajaran adalah metode yang digunakan. Penggunaan metode yang efektif dapat meningkatkan hasil belajar.
Dalam metode pembelajaran tebak kata, sesuai dengan namanya siswa diajak bermain tebak kata dengan menggunakan media kartu. Media kartunya ada 2 macam yakni:
1. kartu ukuran 10x10cm yang berisi ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang mengarah pada jawaban pada kartu yang ingin ditebak
2. kartu ukuran 5x2cm yang berisi kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini nantinya akan dilipat dan dikalungkan di leher)
Surat ini adalah surat resmi
Biasanya dikeluarkan oleh badan usaha
Dalam surat itu pengirim menghendaki penerima surat memberikan barang beserta daftar harga barang yang akan dibeli pengirim surat
Jawaban
Surat permintaan barang
Langkah-langkah Pembelajaran Metode Tebak Kata:
Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode tebak kata adalah sebagai berikut.
1. Guru menjelaskan kompetensi atau materi yang akan dicapai selama kurang lebih 45 menit
2. Guru menyuruh siswa berdiri berpasang-pasangan di depan kelas
3. Seorang siswa diberi kartu berukuran 10x10cm yang akan dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa lainnya dibei kartu ukuran 5x2cm yang isinya tidak boleh dibaca kemudian dikalungkan ke lehernya.
4. Siswa membawa kartu 10x10cm membacakan kata-kata yang tertulis di dalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud pada kartu 10x10cm. jawaban yang tepat bila sesuai dengan isi kartu yang dikalungkan. Apabila jawabannya tepat maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan maka boleh mengarahkan dengan kata-kata yang lain asal jangan langsung memberi jawabannya.
Kelebihan metode ini adalah metode yang sangat menarik karena berupa permainan sehingga siswa tidak merasa bosan dan belajar dengan gembira. Kekurangan metode ini adalah bila siswa tidak menjawab dengan benar maka tidak semua siswa dapat maju karena waktu terbatas. Solusi untuk mengatasi kelemahan tersebut adalah dengan menentukan waktu bagi setiap pasangan yang maju sehingga setiap pasangan mendapat giliran untuk maju.
2. Metode Kotak Kata
Metode Pembelajaran kotak kata merupakan metode pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban. Mirip seperti mengisi teka-Teki silang tetapi bedanya jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan sembarang huruf penyamar atau pengecoh. Model pembelajaran ini sesuai untuk semua mata pelajaran, tinggal bagaimana guru dapat memprogram sejumlah pertanyaan terpilih yang dapat merangsang siswa untuk berpikir efektif. Tujuan huruf pengecoh bukan untuk mempersulit siswa namun untuk melatih sikap teliti dan kritis.
Metode kotak kata merupakan pengembangan dari metode ceramah yang diperkaya. Hal ini dapat diidentifikasi melalui pengelompokkan metode ceramah yang diperkaya yang berorientasi kepada keaktifan siswa dalam pembelajaran Metode ini merupakan kegiatan belajar mengajar dengan cara guru membagikan lembar kegiatan atau lembar kerja sebagai alat untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan.
Kiranawaty (2008) dalam situsnya menyatakan “Kelebihan metode kotak kata (word square) adalah mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan melatih siswa untuk disiplin sedangkan kekurangannya adalah mematikan kreativitas siswa dan siswa hanya menerima bahan mentah”.
Instrument utama metode ini adalah lembar kegiatan atau kerja berupa pertanyaan atau kalimat yang perlu dicari jawabannya pada susunan huruf acak pada kolom yang telah disediakan. Teknis pelaksanaan kegiatan Kotak kata ini yaitu :
1. guru menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
2. guru membagikan lembar kegiatan sesuai dengan materi pelajaran yang telah disampaikan
3. siswa menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban yang benar.
4. guru memberikan poin pada setiap jawaban.
Guna memberikan kemudahan dalam memahami metode kotak kata dalam kegiatan proses belajar mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia dalam menulis surat niaga.
A E I U O P D S A E D S U R
N A N T A O V I A B O R P A
S I M E N T A W A R A U A F
A P A N R E J E N I T T R I
L B E G R N A D D A U K U K
O N A R A W A N E P I A B A
J S A N T P A R U L N F I D
G O R D A J N A I J U A L U
N A D V R O Y L L E N K N R
A T N E U G U L T O M T O I
N O S N S I C N A B I J N E
1. surat yang dikeluarkan oleh suatu badan usaha untuk keperluaan dagang adalah….
2. Surat jual disebut juga surat….
3. Kemampuan Menulis Surat Niaga
1. Pengertian Kemampuan
Poerwadarminta (1987:628) menyatakan, “kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan untuk melakukan sesuatu”.
Menurut Asmah (1987:7):
Kemampuan identik dengan keterampilan. Kemampuan sangat menghedaki tingkat kecerdasan serta perhatian yang lebih tinggi. Kemampuan terus-menerus menghendaki adanya tingkat perhatian. Dan untuk mempertahankan tingkat kemampuan yang tinggi perlu perhatian yang terus-menerus pula.
2. Pengertian menulis
Menulis bukanlah kegiatan sederhana dan tidak perlu dipelajari, melainkan menulis adalah suati usaha menyampaikan suatu gagasan atau konsep-konsep tertentu kepada orang lain melalui tulisan dan merupakan pesan yang akan disampaikan kepada pembaca. “menulis merupakan suatu proses penuangan ide atau gagasan dalam bentuk paparan bahasa tulis berupa rangkaian simbol-simbol bahasa atau huruf” (Nurhadi, 1995:23).
Semi (1990:26) mengatakan bahwa “menulis pada hakekatnya merupakan pemindahan pikiran atau perasaan ke dalam bentuk lambang bahasa” selanjutnya menurut Fachruddin (1990:13) “menulis adalah suatu proses berpikir yang teratur sehingga apa yang ditulis mudah dipahami pembaca”.
Selanjutnya Gie (2002:3) menyatakan bahwa ”menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami.
Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kegiatan memindahkan pikiran perasaan, serta gagasan ke dalam bentuk tulisan, sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas.
3. Pengertian surat niaga
Surat merupakan alat komunikasi yang tidak didukung oleh mimik oleh karena itu surat harus bebas dari salah tafsir. Agar tidak menimbulkan salah tafsir bentuk dan bahasa surat harus mengikuti ragam yang telah dibakukan.
Bagian-bagian surat resmi
Kepala Surat
Kepala surat yang ditulis lengkap terdiri atas (a) nama instansi, (b) alamat lengkap, (c) nomor telepon, (d) nomor kotak pos, dan (e) lambang atau logo. Pada contoh di atas, kelima unsur tersebut ada pada kepala surat
Dalam penulisan kepala surat hal-hal berikut perlu diperhatikan.
1. Nama instansi tidak disingkat, misalnya Osis, tetapi Organisasi Siswa Intra Sekolah
2. Kata jalan tidak disingkat dengan Jl. atau Jln., tetapi Jalan dengan J kapital.
3.Kata telepon hendaknya ditulis dengan cermat, telepon; bukan tilpun, telpun, dan tidak disingkat menjadi Telp atau Tlp.
4 Kata kotak pos hendaklah ditulis dengan cermat, yaitu Kotak Pos; jangan disingkat menjadi Kotpos. Jangan pula kamu gunakan P.O. Box atau Post Office Box.
5 Kata telepon dan kotak pos diikuti oleh nomor tanpa diantarai dengan tanda titik dua (:), sedangkan nomor-nomor yang mengikutinya ditulis dengan tanpa tanda titik atau spasi pada setiap hitungan tiga angka.
Tanggal Penulisan Surat
Tanggal surat ditulis lengkap, yaitu tanggal ditulis dengan angka, bulan ditulis dengan huruf yang diawali huruf kapital, dan tahun ditulis dengan angka. Sebelum tanggal tidak dicantumkan nama kota, karena nama kota sudah ada pada kepala surat. Setelah tanggal tidak ada tanda baca.
Berikut contoh penulisan tanggal yang salah
Surabaya : 16 Januari 2008
Surabaya, 16 Januari 2008
16 -01-2008
16 Jan 2008
Nomor, Lampiran, dan Hal Surat
Kata nomor, lampiran, dan hal ditulis dengan diawali huruf kapital dan diikuti dengan tanda titik dua (:) yang ditulis secara estetik sesuai dengan panjang ketiga kata tersebut.
Kata nomor dan lampiran dapat disingkat secara taat asas dengan No. dan Lamp.
Penulisan Nomor Yang Salah Penulisan Nomor Yang Benar
Nomer: 110/U/OSIS/2007,- Nomor: 110/U/OSIS/2007
No: 110/U/OSIS/2007, No: 110 / U /OSIS / 2007
Nomor: 110/U/OSIS/2007 Nomor: 110.U.OSIS.2007
Kata Lampiran atau Lamp. diikuti tanda titik dua (:) dan disertai jumlah barang yang dilampirkan. Jumlah barang ditulis dengan huruf, bukan dengan angka, dan tidak diakhiri dengan tanda baca. Awal kata yang menyatakan jumlah ditulis dengan huruf kapital.
Penulisan Lampiran Yang Tidak Dianjurkan Penulisan Lampiran Yang dianjurkan
Lampiran: 1 berkas Lampiran: Satu berkas
Lamp: 1 (Satu) berkas Lamp: Satu berkas
Kata hal diikuti oleh tanda titik dua dan disertai dengan pokok surat yang diawali dengan huruf kapital tanpa diberi garis bawah dan tidak diakhiri tanda baca. Pokok surat hendaknya dapat menggambarkan pesan yang ada pada isi surat.
Penulisan Hal Yang Tidak Dianjurkan Penulisan Hal Yang dianjurkan
Hal : Permohonan Izin mengadakan studi banding Hal : Permohonan izin
Hal : Perpanjangan Izin Penelitian
Hal : Permintaan data lomba desa
2008 Hal : Perpanjangan izin penelitian
Hal : Permintaan data lomba desa 2008
Hal : Petunjuk Pembinaan Desa
Tertinggal Hal : Petunjuk pembinaan desa tertinggal
Alamat Tujuan
Dalam menuliskan alamat surat, hal-hal berikut perlu diperhatikan.
1. Penulisan nama penerima surat harus cermat dan lengkap sesuai dengan kebiasaan si pemilik nama menulis namanya.
2. Nama diri penerima surat ditulis dengan huruf kapital pada awal setiap unsurnya, bukan huruf kapital semua.
3. Penulisan alamat surat juga harus cermat, lengkap, dan informatif.
Untuk menyatakan yang terhormat pada awal nama penerima surat cukup ditulis Yth. Dengan huruf awal huruf kapital disertai dengan tanda titik. Penggunaan kata kepada sebelum nama diri tidak diperlukan karena kepada merupakan kata penghubung antar bagian kalimat yang menyatakan arah. Alamat pengirim juga tidak perlu memakai kata dari yang menyatakan asal.
5. Kata Saudara ditulis dengan disingkat, Sdr., sedangkan kata Bapak dan Ibu ditulis lengkap, tanpa disingkat.
6. Jika nama orang yang dituju bergelar akademik sebelum namanya, seperti Dr., dr., atau Drs., atau memiliki pangkat seperti kolonel atau kapten, kata sapaan Bapak, Ibu, Sdr tidak digunakan.
7. Jika yang dituju nama jabatan seseorang, kata sapaan tidak digunakan agar tidak berhimpit dengan gelar, pangkat, atau jabatan.
8. Kata jalan pada alamat surat tidak disingkat. Alamat yang lebih sempit dengan alamat yang lebih luas tingkatannya diantarai dengan tanda koma.
9. Nama alamat yang dituju hendaklah nama orang yang disertai dengan nama jabatannya, atau nama jabatannya saja, dan bukan nama instansinya.
Penulisan Alamat yang Tidak Dianjurkan Penulisan Alamat yang Dianjurkan
KEPADA
Yth. Bpak. Biro Tata Usaha
Kantor Pemda Tingkat I Jatim
Jln. Pahlawan Nomor 2
SURABAYA Kepala Biro Tata Usaha
Kantor Pemerintah Daerah
Kantor Pemerintah Daerah
Tingkat I
Propinsi Jawa Timur
Jalan Pahlawan 2
S u r a b a y a
Salam Pembuka dan Penutup
Contoh salam pembuka adalah sebagai berikut:
Salam sejahtera,
Saudara…,
Ibu… yang terhormat,
Di samping itu ada salam yang bersifat khusus,
Assalaamu’alaikum W.W.,
Salam Pramuka,
Salam Perjuangan,
Merdeka,
Salam penutup yang lazim adalah sebagai berikut.
Hormat saya,
Hormat kami,
Salam takzim,
Wassalam,
Isi Surat (Tubuh Surat)
Secara garis besar, isi surat dapat dikelompokkan menjadi bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup.
Contoh bagian pembuka
1. Pada tanggal 5 Februari 2007 kami akan menyelenggarakan lomba pembacaan puisi. Tujuan lomba adalah ….
2. Pernyataan Saudara yang tertera pada surat Saudara tanggal 25 Januari 2007, No. 29/Pr./H/I/2007 akan kami jawab sebagai berikut.
Contoh bagian penutup
1. Atas perhatian Saudara kami sampaikan terima kasih.
2. Demikian permohonan kami. Atas perhatian dan perkenan Bapak, kami menyampaikan terima kasih.
Contoh penulisan paragraf penutup yang tidak dianjurkan:
1. Atas perhatiannya, diucapkan terima kasih.
2. Demikian harap maklum.
3. Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya, dihaturkan beribu-ribu terima kasih.
Pengirim Surat (Tanda Tangan, Nama Terang, dan Jabatan)
Penulisan pengirim surat perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1. Nama tidak perlu ditulis dengan huruf kapital seluruhnya, cukup ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertama tiap unsurnya.
2. Nama tidak perlu diberi tanda kurung, digarisbawahi, dan tidak perlu diakhiri dengan tanda baca.
Contoh penulisan nama pengirim surat.
Penulisan Alamat yang Tidak Dianjurkan Penulisan Alamat yang Dianjurkan
1. KEPADA
Yth. Bpak. Drs. Sukoco Joyonegoro Kepala Biro Tata Usaha
Kantor Pemda Tingkat I Jatim
Jln. Pahlawan Nomor 2
SURABAYA
2. Deby Sukamdani Ketua OSIS
KETUA OSIS 1. Yth. Bapak Sukoco Joyonegoro Kepala Biro
Tata Usaha Pemerintah Propinsi Jawa Timur
Jalan Pahlawan 2 Surabaya
2. Deby Sukamdani Ketua OSIS
Tembusan (Jika Diperlukan)
Ketentuan penulisan tembusan adalah sebagai berikut.
1. Jika tembusan lebih dari satu, diberikan nomor urut tembusan.
2. Pihak yang diberi tembusan hendaknya nama jabatan atau nama orang, bukan nama instansi.
3. Dalam tembusan tidak perlu diberikan Kepada Yth atau Yth.
1. Dalam tembusan tidak perlu ada ungkapan, untuk laporan, untuk diperhatikan, untuk bahan pertimbangan, atau ungkapan lain yang mengikat.
2. Dalam tembusan tidak perlu ada ungkapan arsip atau pertinggal karena setiap surat resmi pasti ada tembusan.
Penulisan Alamat yang Tidak Dianjurkan Penulisan Alamat yang Dianjurkan
Tembusan
1. Kepala Sekolah sebagai laporan.
2. Pembina OSIS sebagai pertimbangan.
3. Ketua OSIS sebagai bahan pertanggungjawaban. Tembusan
1. Kepala Sekolah
2. Pembina OSIS
3. Ketua OSIS
Surat Niaga
Surat niaga adalah surat yang dikeluarkan oleh badan-badan atau perusahaan-perusahaan dalam rangka menjalakan kegiatan usahanya. Apabila diklasifikasikan lagi, surat niaga terdiri atas beberapa macam, diantaranya surat permintaan barang (pesanan), surat penawaran, dan surat pengeluaran barang (faktur).
Dalam situsnya, Shoula ervin (2010) mengemukakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat niaga yakni:
Perhatian
Unsur ini biasanya berada di judul dari surat niaga, karena di situlah, peluang awal kita untuk menarik perhatian pembaca. Ini berfungsi Untuk memperdalam perhatian pembaca.
Minat
Untuk menarik minat pembaca anda harus buat paragraf pembuka. Paragraf ini isinya bertujuan menyelesaikan masalah pembaca. Apa maksudnya? Ini berkaitan dengan produk yang anda jual. Misal Anda jual obat sakit perut. Maka dalam paragraf pembuka harus benar-benar Anda jelaskan obat yang anda jual bisa menyelesaikan masalah sakit perut. Anda harus tunjukkan kalau obat anda ini yang paling tepat untuk masalah sakit perut.
Hasrat
Selanjutnya Anda bisa giring minat pembaca menjadi niat untuk membeli. Anda bisa buat daftar manfaat atau keunggulan produk Anda di bagian ini. Cantumkan manfaat produk yang Anda promosikan.
Tindakan
Saat pembaca ingin bertindak membeli, Anda harus memberi mereka kemudahan. Jangan sampai pembaca bingung dimana tempat untuk memesan produk Anda itu. Anda harus buat langkah-langkah pemesanan secara jelas dan ringkas.
Penutup
Dalam unsur penutup ini Anda bisa memberi iming-iming garansi dan bonus. Karena, dengan adanya garansi dan bonus pembaca akan semakin yakin membeli produk Anda. Surat permintaan barang disebut juga surat pesanan atau surat beli. Pembuatan surat pesanan memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang menyangkut keuangan, persyaratan pembayaran, peniriman dan penyerahan barang, dan sebagainya.
Surat penawaran berisi penawaran suatu barang atau jasa kepada perseorangan atau perusahaan. Surat penawaran sering disebut juga surat jual. Dalam surat penawaran hendaklah digunakan bahasa yang efektif dan menarik minat pembeli atau penyalur sehingga mempermudah distribusi barang yang ditawarkan tersebut.
Surat pengeluaran atau faktur dibuat sebagai tanda bukti kesepakatan harga. Dalam faktur diterangkan identitas pembeli, barang yang dibeli, dan pihak penjual barang. Faktur yang dianggap sah jika ditandatangani oleh penjual dan dibubuhi materai dan stempel oleh penjual.
Contoh surat penawaran
Bandung 25, Oktober 2010
Hal : Penawaran Marchandise
Lampiran : -
Kepada Yth.:
Kepala Personalia
PT. INDO IT
di Jl. Raya Burangrang No. 5
Dengan Hormat
Memenuhi surat yang telah Bapak Doni Firmansyah kirimkan, mengenai rincian harga Marchandise yang kami produksi . Dengan ini, kami mengajukan penawaran sebagai berikut:
1. Harga Kaos Oblong
Warna : Hitam dan Putih
Harga pasti : Rp 45.000, 00/buah
2. Harga Jaket
Warna : Hitam, Putih dan Biru
Harga pasti : Rp 90.000,00 /buah
3. Harga Topi
Warna : Hitam, Coklat dan Biru
Harga pasti : Rp 55.000,00 /buah
4. Harga Pin
Warna : Hitam, Putih dan Biru
Harga pasti : Rp 60.000,00 /buah
5. Harga Sticker
Desain : Nama Perusahaan
Harga pasti : Rp 10.000,00 /buah
Keterangan:
1. Harga tersebut sudah termasuk biaya pengiriman barang jika pemesan di atas 100 buah.
2. Proses pengiriman barang akan kami lakukan setelah pembayaran sudah beres
3. Potongan harga diberikan sebesar 10% untuk pembelian di atas 500 buah dari per produk yang kami tawarkan
Catatan :
Melengkapi pengajuan surat penawaran ini, kami kirimkan brosur dan sample Marchandise dari bermacam-macam jenis. Apabila harga yang kami tawarka cocok dan sesuai, Bapak bisa kontak kami.
Demikian surat penawaran ini kami ajukan dengan harapan informasi yang kami tawarkan berkenan di hati bapak. Atas perhatiannya, kami menyampaikan terima kasih.
Hormat kami,
Enji Bancin
Manajer Perusahaan
B. Kerangka Konseptual
Menulis adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap orang. Dengan menulis sebuah pesan dapat tersampaikan dengan baik. Menulis adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan gagasan ke dalam bentuk tulis sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas.
Surat niaga adalah surat yang banyak digunakan dalam dunia perniagaan. Setiap perusahaan pasti mengeluarka surat niaga baik itu berupa surat penawaran maupun surat permintaan. Kurikulum mengharuskan siswa mampu menulis surat niaga, namun pada kenyataannya banyak siswa yang tidak tahu apa itu surat niaga. Oleh sebab itu penelitian ini menggunakan metode yang disukai siswa dalam menerapakan pembelajran menulis surat niaga yakni metode tebak kata dan metode kotak kata.
Metode tebak kata dan metode kotak kata adalah jenis metode pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada siswa. Proses belajar mengajar akan terasa menyenangkan bila menggunakan kedua metode ini, karena kedua metode ini merupakan metode yang meggunakan permainan yang membutuhkan ketelitian dan kerja sama yang baik.
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teoretis dan landasan konseptual, maka hipotesis dari penelitian ini adalah metode tebak kata lebih efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar menulis surat niaga dibandingkan dengan menggunakan metode kotak kata.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi dilakukannya penelitian ini adalah SMA Swasta Parulian 2 Medan. Adapun pertimbangan dalam memilih lokasi ini adalah:
a. di sekolah tersebut belum pernah diadakan penelitian dengan permasalahan yang sama
b. sekolah tersebut memiliki situasi belajar mengajar yang baik sehingga memungkinkan untuk dilakukan penelitian
c. Jumlah siswa di sekolah tersebut cukup memadai untuk dijadikan sampel sehingga data yang diperoleh lebih sahih
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pembelajaran 2010/2011.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sudjana (2005:5) “populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin , hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitas maupun kualitas dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”. Sedangkan Arikunto (2005:130) mengatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sugiono (2008:117) mengatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan objek/subjek yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari”.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Parulian 2 Medan Tahun Pembelajaran 20010/2011 yang berjumlah sebagai berikut:
TABEL 3.1
JUMLAH POPULASI PENELITIAN
Kelas Jumlah Siswa
XI IA1 40
XI IA2 40
XI IA3 40
XI IS1 40
XI IS2 40
XI IS3 40
Jumlah 240
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang digunakan untuk mewakili penelitan. Dalam penelitian ini, penentuan sampel berpedoman pada pendapat Arikunto (2006:112),
Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya apabila populasinya besar, maka dapat diambil 10-15%, atau 20-25%.
Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan teknik acak kelas sebagai subjek penelitian. Adapun langkah-langkah pengambilan sampel sebagai berikut:
2.1 untuk menentukan kelompok tebak kata dan kelompok kotak kata, maka dibuat gulungan kertas bertuliskan kelas populasi,
2.2 setelah itu dilakukan pengocokan untuk mengambil satu gulungan kertas bertuliskan kelas yang akan dijadikan kelompok kotak kata dan satu gulungan lagi untuk dijadikan kelompok tebak kata.
2.3 Untuk menentukan sampel dari kelas yang terpilih, dibuat gulungan kertas sebanyak siswa yang ada di kelas tersebut. Kemudian dilakukan pengocokan dan diambil satu persatu gulungan sebanyak sampel yang dibutuhkan, lalu cocokkan dengan nomor urut absensi kelas.
C. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian, metode memegang peranan yang amat penting. Hal ini disebabkan karena semua kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian sangat bergantung pada metode yang digunakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006:22) yang mengatakan bahwa “metode penelitian merupakan struktur yang sangat penting, karena berhasil tidaknya, ataupun tinggi rendahnya kualitas penelitian sangat ditentukan oleh ketepatan dalam memilih metode penelitian.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen untuk mengetahui perbandingan metode tebak kata dan kotak kata dalam menulis surat niaga.
D. Variabel Penelitian
Arikunto (2006:149) berpendapat bahwa “variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini, yaitu:
Variabel Bebas (X1) : pembelajaran dengan menggunakan metode tebak kata
Variabel bebas (X2) : pembelajaran dengan menggunakan metode kotak kata
Variabel terikat (Y) : kemampuan menulis surat resmi
E. Desain Penelitian
TABEL 3.2
DESAIN PENELITIAN
Kelompok Perlakuan Post Tes
Tebak kata X1 T
Kotak kata X2 T
Keterangan:
T : Pos Tes
X1 : metode tebak kata
X2 : metode kotak kata
F. Jalannya Penelitian
Jalannya penelitian disesuaikan dengan metode yang dipakai pada setiap kelas meskipun kompetensi dasar sama. Kompetensi dasar pembelajaran ini adalah menulis surat dagang dan surat kuasa sesuai dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran, materi ini akan dibahas dengan alokasi waktu 4 x 45 menit.
TABEL 3.3
JALANNYA PEMBELAJARAN MENULIS SURAT NIAGA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TEBAK KATA
Pertemuan Tahapan Pembelajaran Alokasi waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1 a. Menyampaikan salam dan mengabsen siswa
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi
c. Menjelaskan materi pelajaran surat niaga
d. Membagi siswa ke dalam pasangan dan setiap pasangan diberi dua kertas kosong ukuran 5x2cm dan 5x10cm
e. Menyuruh setiap pasangan membuat pertanyaan pada kertas ukuran 5x10 cm dan menuliskan jawabannya pada kertas ukuran 5x2cm yang berhubungan dengan surat niaga
f. Mengumpulkan kertas dari setiap pasangan
g. Mengucapkan salam penutup dan memberi menyampaikan materi yang akan dibahas pertemuan berikutnya a. Mendengar dan menjawab salam guru
b. Menyimak penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang penting
c. Menyimak dan mencatat hal-hal penting yang telas dijelaskan guru
d. Siswa duduk bersama pasangannya
e. Menuliskan pertanyaan pada kertas 5x10cm dan jawabannya pada kertas ukuran 5x2 cm yang berhubungan dengan surat niaga
f. Memberikan kertas pertanyaan dan jawabannya kepada guru
g. Menjawab salam guru 5 menit
5 menit
40 menit
10 menit
20 menit
5 menit
5 menit
2 a. menyampaikan salam dan mengabsen siswa
b. Menjelaskan sekilas materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya
c. Menanyakan kepada siswa apa ada yang kurang jelas lalu melakukan sesi tanya jawab
d. Menyuruh setiap pasangan bergantian ke depan kelas dan memberikan kertas yang telah ditulis oleh pasangan lain
e. Memberikan tugas rumah yaitu menulis surat penawaran dan surat permintaan
f. Mengucapkan salam penutup a. Mendengar dan menjawab salam guru
b. Menyimak penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang penting
c. Menanyakan materi yang kurang dimengerti
d. Seorang siswa membacakan pertanyaan dan pasangannya menebak jawabannya
e. Mengerjakan tugas rumah
f. Menjawab salam guru 5 menit
5 menit
5 menit
10 menit
5 menit
5 menit
TABEL 3.4
JALANNYA PEMBELAJARAN MENILIS SURAT NIAGA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOTAK KATA
Pertemuan Tahapan Pembelajaran Alokasi waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1 a. menyampaikan salam dan mengabsen siswa
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai
c. Menjelaskan materi pelajaran surat niaga
d. Membagikan kertas soal kepada seluruh siswa dan menyuruh siswa mengarsir jawabannya
e. Menyuruh siswa menukarkan kertasnya kepada temannya lalu mmeriksa bersama-sama
f. Memberi penguatan kepada siswa dan menyimpulkan pelajaran
g. Mengucapkan salam penutup dan memberi menyampaikan materi yang akan dibahas pertemuan berikutnya a. Mendengar dan menjawab salam guru
b. Menyimak penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang penting
c. Menyimak dan mencatat hal-hal penting yang telas dijelaskan guru
d. Menerima dan menjawab soal dan mengarsir jawabannya
e. Menukarkan hasil kerja dan memeriksa bersama-sama
f. Menyimak dan mencatat hal-hal yang penting
g. Menjawab salam guru 5 menit
5 menit
20 menit
30 menit
20 menit
5 menit
5 menit
2 a. menyampaikan salam dan mengabsen siswa
b. Menjelaskan sekilas materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya
c. Menanyakan kepada siswa apa ada yang kurang jelas lalu melakukan sesi tanya jawab
d. Menyuruh siswa membuat surat niaga yaitu surat penawaran dan permintaan
e. Menyuruh mengumpulkan surat niaga yang telah ditulis siswa
f. Menyimpulkan materi yang telah dipelajari
g. Mengucapkan salam penutup a. Mendengar dan menjawab salam guru
b. Menyimak penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang penting
c. Menanyakan materi yang kurang dimengerti
d. Menulis surat niaga
e. Mengumpulkan surat niaga yang telah ditulis
f. Menyimak dan mencatat hal-hal yang penting
g. Menjawab salam guru 5 menit
5 menit
10 menit
50 menit
10 menit
5 menit
5 menit
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan untuk menjaring data penelitian. Data merupakan informasi yang harus diperoleh dari setiap penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes mengapresiasi drama dengan teknik penugasan. Tes ini akan diberlakukan untuk pos tes baik dalam kelompok tebak kata maupun dalam kelompok kotak kata. Untuk memudahkan pengolahan data, maka dibuat klasifikasi nilai dengan cara memberi bobot untuk masing- masing unsur- unsur yang dinilai dengan indikator penilaian sebagai berikut:
TABEL 3.5
INDIKATOR PENILAIAN
ASPEK KRITERIA SKOR
UNSUR-UNSUR SURAT
(15-30) Lengkap ( kop badan usaha, nomor dan perihal surat, alamat tujuan, pembuka surat, inti surat, penutup surat, idenitas pengirim) dan dideskripsikan secara jelas. 25-30
Kurang lengkap (ada beberapa bagian yang tidak ditulis) dan dideskripsikan secara kurang jelas 21- 24
Tidak lengkap ( banyak bagian yang tidak ditulis) dan dideskripsikan secara tidak jelas 15-20
STRUKTUR
(10-20) Struktur atau sistematika urutan dan penempatan bagian-bagiannya benar, tidak ada yang letaknya terbalik 16-20
Struktur atau sistematika urutan dan penempatan bagian-bagiannya ada yang tidak tepat, ada yang letaknya terbalik 13-15
Struktur atau sistematika urutan dan penempatan bagian-bagiannya salah total, banyak bagian yang letaknya terbalik 10-12
BAHASA
(15-30) Menggunakan bahasa baku, kalimat efektif dan komunikatif, diksi variatif, tepat , dan menarik, tidak ada kalimat yang ambigu, pemakaian kata ganti tepat 25-30
Bahasa kurang baku, ada kalimat yang tidak efektif dan komunikatif, diksi kurang variatif, tepat , dan menarik, ada kalimat yang ambigu, pemakaian kata ganti kurang tepat 21 - 24
Bahasa tidak baku, banyak kalimat yang tidak efektif dan tidak komunikatif, tidak berdiksi, banyak kalimat yang ambigu, pemakaian kata ganti tidak tepat dan tidak konsisten 15-20
FORMAT DAN
MEKANIK
(10-20) Tidak ada kesalahan ejaan sama sekali, tidak ada salah ketik pemilihan jenis dan ukuran huruf sesuai, margin sangat pas, format pengetikan benar 17-20
Ada beberapa kesalahan ejaan, ada beberapa salah ketik , penentuan jenis, ukuran huruf, dan margin pas, format pengetikan tidak jelas 13-16
Mengabaikan ejaan, banyak sekali salah ketik, penentuan jenis, ukuran huruf, dan margin semaunya sendiri, asal ketik tanpa menggunakan format
10 -12
JUMLAH 100
H. Organisasi Pengolahan Data
1. mentabulasi skor kelas tebak kata (X),
2. mentabulasi skor kelas kotak kata (Y),
3. mencari mean kelas tebak kata (X),
4. mencari mean kelas kotak kata (Y),
5. mencari standar deviasi kelas tebak kata (X),
6. mencari standar deviasi kelas kotak kata (Y),
7. mencari standar error mean kelas tebak kata (X),
8. mencari standar eror mean kelas kotak kata (Y),
9. mencari standar eror perbedan mean kelas tebak kata dan kelas kotak kata (X dan Y ),
10. pengujian persyaratan analisis,
a. uji normalitas variabel penelitian menggunakan uji lilifoers,
b. uji homogenitas, dan
11. pengujian hipotesis menggunakan uji “t”.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis komparasional.menurut Sudijono (2005:275), “teknik analisis komparasional adalah salah satu teknik analisis kuantitatif atau salah satu teknik analisis statistik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada tidaknya perbedaan antara variabel yang sedang diteliti”.
1. mentabulasi skor kelas tebak kata (X)
2. mentabulasi skor kelas kotak kata (Y)
3. mencari mean kelas tebak kata (X) dengan rumus sebagai berikut:
M =
4. mencari standar deviasi kelas tebak kata (X)
SD =
5. mencari standar error mean kelas tebak kata (X)
SE =
6. mencari mean kelas kotak kata (Y)
M
7. mencari standar deviasi kelas kotak kata (Y)
SD =
8. mencari standar eror mean kelas kotak kata (Y)
=
9. mencari standar eror perbedan mean kelas tebak kata dan kelas kotak kata (X dan Y)
SE =
keterangan :
To = T Observasi
Mx = Mean Skor Kelompok tebak kata
My = Mean Skor Kelompok kotak kata
∑x = jumlah skor kelompok tebak kata
∑y = Jumlah skor kelompok kotak kata
N1 = Banyaknya jumlah siswa kelompok tebak kata
N2 = Banyaknya jumlah siswa kelompok kotak kata
SDx = Standart error mean kelompok tebak kata
SDy = Standart error mean kelompok kotak kata
= Standar error perbedaan kedua kelompok.
10. Pengujian Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas Variabel Penelitian
Uji kenormalan dilakukan secara parametrik dengan menggunakan penaksir rata-rata pada simpangan baku. Uji yang digunakan adalah uji Lilifors. Misalkan kita mempunyai sampel acak dengan hasil pengamatan Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa hipotesis tidak normal.
Untuk pengujian hipotesis nol tersebut, kita tempuh prosedur sebagai berikut:
a. pengamatan dijadikan bilangan baku dengan mengunakan rumus ( dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel),
b. untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi narmal baku kemudian dihitung ,
c. selanjutnya dihitung proporsi yang lebih kecil atau sama sengan zi jika proporsi ini dinyatakan oleh , maka
d. dihitung selisih kemudian tentukan harga mutlaknya, dan
e. ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut (Lo).
b. Uji homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data mempunyai variens yang homogen atau tidak. Rumus yang digunakan adalah uji F (Sudjana, 2002: 50) yaitu sebagai berikut.
Pengujian homogenitas dilakukan dengan kriteria: Ho diterima jika Fhitung < Ftabel dan Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel yang menyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen.
11. Pengujian hipotesis
Uji Hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan “to” dengan ttabel. Jika to > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya strategi pembelajaran formasi regu tembak lebih efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan mengapresiasi naskah drama daripada strategi pembelajaran inkuiri.
Sedangkan to < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya strategi pembelajaran formasi regu tembak tidak efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan mengapresiasi naskah drama daripada strategi pembelajaran inkuiri.
Uji hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan uji “t” dengan rumus sebagai berikut:
Dengan demikian jika maka Ho diterima dan Ha diterima jika pada taraf nyata α = 0.05 dan dikonsultasikan dengan “r”.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Depdikbud. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta
: balai pustaka
Gie, The Liang. 2003. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi
Hasibuan, J.J dan Moedjino. 1992. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosda Karya
Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontektual. Jakarta: Depdiknas
Purwodarminta. 1998. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Semi, Atar. 1990. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya
Soedarmayanti. 1996. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas. Bandung: Ilham Jaya
Sudijono, Anas. 2007. Pengantar statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Sugiono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Usman, M.U. 1994. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/14/model-pembelajaran-word-square/
http://gurupkn.wordpress.com/2007/12/05/word-square/kiranawati
http://vibizmanagement.com/journal.php?id=231&sub=journal&awal=30&page=sales/ Shoula Ervin 15 mei 2010
http://mufari.files.wordpress.com/2009/10/modul-12-bentuk-usaha-dan-perijinan.pdf/ piyani ani.
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NAMA SEKOLAH : SMA Swasta Parulian 2 Medan
MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
KELAS/SEMESTER : XI
ALOKASI WAKTU : 4 X 45 Menit
A. STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan informasi dalam bentuk proposal, surat dagang, dan karya ilmiah
B. KOMPETENSI DASAR
Menulis surat dagang dan surat kuasa
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu:
• Mengenal jenis surat niaga
• Mendaftar jenis surat niaga
• Menulis surat niaga sesuai keperluan
• Menjelaskan isi surat niaga
D. MATERI PEMBELAJARAN
• Pengertian surat niaga
• Jenis surat niaga
• Unsur-unsur surat niaga
• Contoh surat niaga
Surat niaga merupakan surat resmi yang digunakan oleh perusahaan atau badan usaha untuk urusan perdagangan atau niaga.
Jenis surat niaga:
1. Surat permintaan
Surat permintaan adalah surat pesanan atau surat beli. Pembuatan surat pesanan memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang menyangkut keuangan, persyaratan pembayaran, peniriman dan penyerahan barang, dan sebagainya.
2. Surat penawaran
Surat penawaran adalah surat yang berisi penawaran suatu barang atau jasa kepada perseorangan atau perusahaan. Surat penawaran sering disebut juga surat jual. Dalam surat penawaran hendaklah digunakan bahasa yang efektif dan menarik minat pembeli atau penyalur sehingga mempermudah distribusi barang yang ditawarkan tersebut.
3. Surat bukti pembayaran (faktur)
Surat bukti pembayaran adalah surat yang dibuat sebagai tanda bukti kesepakatan harga. Dalam faktur diterangkan identitas pembeli, barang yang dibeli, dan pihak penjual barang. Faktur yang dianggap sah jika ditandatangani oleh penjual dan dibubuhi materai dan stempel oleh penjual.
4. Surat perjanjian jual beli
Surat perjanjian jual beli adalah surat yang berisi kesepakatan antara penjual dan pembeli mengenai sesuatu yang diperjualbelikan, seperti rumah, tanah, mobil dan lain-lain. Surat ini sebagai bukti hitam di atas putih yang menjamin bahwa kedua belah pihak telah melakukan perjanjian secara sadar.
5. Surat perjanjian sewa-menyewa
Surat perjanjian sewa-menyewa adalah surat yang berisi kesepakatan antara penyewa dan yang menyewakan sesuatu yang disewakan, seperti rumah, tanah, mobil dan lain-lain. Surat ini sebagai bukti hitam di atas putih yang menjamin bahwa kedua belah pihak telah melakukan perjanjian sewa-menyewa secara sadar.
Unsur-unsur surat niaga adalah:
1. Judul surat
2. Identitas pihak yang terkait
3. Barang atau jasa yang terkait
4. Waktu dans tempat
5. Kesepakatan pihak terkait
Contoh surat niaga
Bandung 25, Oktober 2010
Hal : Penawaran Marchandise
Lampiran : -
Kepada Yth.:
Kepala Personalia
PT. INDO IT
di Jl. Raya Burangrang No. 5
Dengan Hormat
Memenuhi surat yang telah Bapak Doni Firmansyah kirimkan, mengenai rincian harga Marchandise yang kami produksi . Dengan ini, kami mengajukan penawaran sebagai berikut:
1. Harga Kaos Oblong
Warna : Hitam dan Putih
Harga pasti : Rp 45.000, 00/buah
2. Harga Jaket
Warna : Hitam, Putih dan Biru
Harga pasti : Rp 90.000,00 /buah
3. Harga Topi
Warna : Hitam, Coklat dan Biru
Harga pasti : Rp 55.000,00 /buah
4. Harga Pin
Warna : Hitam, Putih dan Biru
Harga pasti : Rp 60.000,00 /buah
5. Harga Sticker
Desain : Nama Perusahaan
Harga pasti : Rp 10.000,00 /buah
Keterangan:
2. Harga tersebut sudah termasuk biaya pengiriman barang jika pemesan di atas 100 buah.
2. Proses pengiriman barang akan kami lakukan setelah pembayaran sudah beres
3. Potongan harga diberikan sebesar 10% untuk pembelian di atas 500 buah dari per produk yang kami tawarkan
Catatan :
Melengkapi pengajuan surat penawaran ini, kami kirimkan brosur dan sample Marchandise dari bermacam-macam jenis. Apabila harga yang kami tawarkan cocok dan sesuai, Bapak bisa kontak kami.
Demikian surat penawaran ini kami ajukan dengan harapan informasi yang kami tawarkan berkenan di hati bapak. Atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Enji Bancin
Manajer Perusahaan
E. METODE PEMBELAJARAN
Metode tebak kata
F. PERANGKAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku paket bahasa Indonesia
Rencana pelaksanann pembelajaran
Kertas ukuran 5x2 cm
Kertas ukuran 5x10 cm
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan I
No Tahapan Pembelajaran Alokasi waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Kegiatan awal
1 menyampaikan salam dan mengabsen siswa Mendengar dan menjawab salam guru 1 menit
2 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai Menyimak penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang penting 2 menit
Kegiatan inti
1 Guru menjelaskan materi pelajaran surat niaga Menyimak dan mencatat hal-hal penting yang telas dijelaskan guru 20 menit
2 Membagi siswa ke dalam pasangan dan setiap pasangan diberi dua kertas kosong ukuran 5x2cm dan 5x10cm Siswa duduk bersama pasangannya 5 menit
3 Menyuruh setiap pasangan membuat pertanyaan pada kertas ukuran 5x10 cm dan menuliskan jawabannya pada kertas ukuran 5x2cm yang berhubungan dengan surat niaga Menuliskan pertanyaan pada kertas 5x10cm dan jawabannya pada kertas ukuran 5x2 cm yang berhubungan dengan surat niaga 20 menit
4 Mengumpulkan kertas dari setiap pasangan Memberikan kertas pertanyaan dan jawabannya kepada guru 5 menit
5 Menyuruh setiap pasangan bergantian ke depan kelas dan memberikan kertas yang telah ditulis oleh pasangan lain Seorang siswa membacakan pertanyaan dan pasangannya menebak jawabannya. 35 menit
Kegiatan penutup
1 Mengucapkan salam penutup dan memberi menyampaikan materi yang akan dibahas pertemuan berikutnya Menjawab salam guru 2 menit
Pertemuan II
No Tahapan Pembelajaran Alokasi waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Kegiatan awal
1 menyampaikan salam dan mengabsen siswa Mendengar dan menjawab salam guru 1 menit
2 Menjelaskan sekilas materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya Menyimak penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang penting 2 menit
Kegiatan inti
1 Menanyakan kepada siswa apa ada yang kurang jelas lalu melakukan sesi tanya jawab Menanyakan materi yang kurang dimengerti 10 menit
2 Menyuruh pasangan bergantian ke depan kelas dan memberikan kertas yang telah ditulis oleh pasangan lain Seorang siswa membacakan pertanyaan dan pasangannya menebak jawabannya. 25 menit
3 Setelah setiap pasangan telah maju maka guru memberikan penilaian dan penjelasan terhadap penampilan setiap pasangan Menyimak penjelasan dari guru dan mengoreksi penampilan masing-masing 10
4 Menugaskan siswa menulis surat niaga penawaran Menulis surat niaga penawaran 35 menit
5 Mengumpulkan surat niaga yang telah ditulis siswa Mengumpulkan surat niaga 5 menit
Kegiatan penutup
1 Mengucapkan salam penutup dan memberi motivasi Menjawab salam guru 2 menit
H. SUMBER BELAJAR
Internet
I. PENILAIAN
1. Teknik : penugasan
2. Bentuk instrumen : dokumen tertulis uraian bebas
3. Instrumen : uraian bebas 2 soal
Pedoman Penilaian
No Indikator Penilaian Skor
1
2
3
4 Unsur-unsur surat
Struktur
Bahasa
Format 0-30
0 - 20
0 - 30
0-20
Jumlah 100
Medan, Desember 2010
Peneliti,
Enji Bancin
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJRAN (RPP)
NAMA SEKOLAH : SMA Swasta Parulian 2 Medan
MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
KELAS/SEMESTER : XI
ALOKASI WAKTU : 4 X 45 Menit
A. STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan informasi dalam bentuk proposal, surat dagang, dan karya ilmiah
B. KOMPETENSI DASAR
Menulis surat dagang dan surat kuasa
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu:
• Mengenal jenis surat niaga
• Mendaftar jenis surat niaga
• Menulis surat niaga sesuai kepreluan
• Menjelaskan isi surat niaga
D. MATERI PEMBELAJARAN
• Pengertian surat niaga
• Jenis surat niaga
• Unsur-unsur surat niaga
• Contoh surat niaga
Surat niaga merupakan surat resmi yang digunakan oleh perusahaan atau badan usaha untuk urusan perdagangan atau niaga.
Jenis surat niaga:
1. Surat permintaan
Surat permintaan adalah surat pesanan atau surat beli. Pembuatan surat pesanan memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang menyangkut keuangan, persyaratan pembayaran, peniriman dan penyerahan barang, dan sebagainya.
2. Surat penawaran
Surat penawaran adalah surat yang berisi penawaran suatu barang atau jasa kepada perseorangan atau perusahaan. Surat penawaran sering disebut juga surat jual. Dalam surat penawaran hendaklah digunakan bahasa yang efektif dan menarik minat pembeli atau penyalur sehingga mempermudah distribusi barang yang ditawarkan tersebut.
3. Surat bukti pembayaran (faktur)
Surat bukti pembayaran adalah surat yang dibuat sebagai tanda bukti kesepakatan harga. Dalam faktur diterangkan identitas pembeli, barang yang dibeli, dan pihak penjual barang. Faktur yang dianggap sah jika ditandatangani oleh penjual dan dibubuhi materai dan stempel oleh penjual.
4. Surat perjanjian jual beli
Surat perjanjian jual beli adalah surat yang berisi kesepakatan antara penjual dan pembeli mengenai sesuatu yang diperjualbelikan, seperti rumah, tanah, mobil dan lain-lain. Surat ini sebagai bukti hitam di atas putih yang menjamin bahwa kedua belah pihak telah melakukan perjanjian secara sadar.
5. Surat perjanjian sewa-menyewa
Surat perjanjian sewa-menyewa adalah surat yang berisi kesepakatan antara penyewa dan yang menyewakan sesuatu yang disewakan, seperti rumah, tanah, mobil dan lain-lain. Surat ini sebagai bukti hitam di atas putih yang menjamin bahwa kedua belah pihak telah melakukan perjanjian sewa-menyewa secara sadar.
Unsur-unsur surat niaga adalah:
1. Judul surat
2. Identitas pihak yang terkait
3. Barang atau jasa yang terkait
4. Waktu dans tempat
5. Kesepakatan pihak terkait
Contoh surat niaga
Bandung 25, Oktober 2010
Hal : Penawaran Marchandise
Lampiran : -
Kepada Yth.:
Kepala Personalia
PT. INDO IT
di Jl. Raya Burangrang No. 5
Dengan Hormat
Memenuhi surat yang telah Bapak Doni Firmansyah kirimkan, mengenai rincian harga Marchandise yang kami produksi . Dengan ini, kami mengajukan penawaran sebagai berikut:
1. Harga Kaos Oblong
Warna : Hitam dan Putih
Harga pasti : Rp 45.000, 00/buah
2. Harga Jaket
Warna : Hitam, Putih dan Biru
Harga pasti : Rp 90.000,00 /buah
3. Harga Topi
Warna : Hitam, Coklat dan Biru
Harga pasti : Rp 55.000,00 /buah
4. Harga Pin
Warna : Hitam, Putih dan Biru
Harga pasti : Rp 60.000,00 /buah
5. Harga Sticker
Desain : Nama Perusahaan
Harga pasti : Rp 10.000,00 /buah
Keterangan:
3. Harga tersebut sudah termasuk biaya pengiriman barang jika pemesan di atas 100 buah.
2. Proses pengiriman barang akan kami lakukan setelah pembayaran sudah beres
3. Potongan harga diberikan sebesar 10% untuk pembelian di atas 500 buah dari per produk yang kami tawarkan
Catatan :
Melengkapi pengajuan surat penawaran ini, kami kirimkan brosur dan sample Marchandise dari bermacam-macam jenis. Apabila harga yang kami tawarka cocok dan sesuai, Bapak bisa kontak kami.
Demikian surat penawaran ini kami ajukan dengan harapan informasi yang kami tawarkan berkenan di hati bapak. Atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Enji Bancin
Manajer Perusahaan
E. METODE PEMBELAJARAN
Kotak Kata
F. PERANGKAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku paket bahasa Indonesia
Rencana pelaksanann pembelajaran
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan I
No Tahapan Pembelajaran Alokasi waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Kegiatan awal
1 menyampaikan salam dan mengabsen siswa Mendengar dan menjawab salam guru 5 menit
2 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang akan dicapai Menyimak penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang penting 5 menit
Kegiatan inti
1 Menjelaskan materi pelajaran surat niaga Menyimak dan mencatat hal-hal penting yang telas dijelaskan guru 20 menit
2 Membagikan kertas soal kepada seluruh siswa dan menyuruh siswa mengarsir jawabannya Menerima dan menjawab soal dan mengarsir jawabannya 30 menit
3 Menyuruh siswa menukarkan kertasnya kepada temannya lalu mmeriksa bersama-sama Menukarkan hasil kerja dan memeriksa bersama-sama 20 menit
Kegiatan penutup
1 Memberi penguatan kepada siswa dan menyimpulkan pelajaran Menyimak dan mencatat hal-hal yang penting 5 menit
2 Mengucapkan salam penutup dan memberi menyampaikan materi yang akan dibahas pertemuan berikutnya Menjawab salam guru 5 menit
Pertemuan II
No Tahapan Pembelajaran Alokasi waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Kegiatan awal
1 menyampaikan salam dan mengabsen siswa Mendengar dan menjawab salam guru 5 menit
2 Menjelaskan sekilas materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya Menyimak penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang penting 5 menit
Kegiatan inti
1 Menanyakan kepada siswa apa ada yang kurang jelas lalu melakukan sesi tanya jawab Menanyakan materi yang kurang dimengerti 10 menit
2 Menyuruh siswa membuat surat niaga yaitu surat penawaran dan permintaan Menulis surat niaga 50 menit
3 Menyuruh mengumpulkan surat niaga yang telah ditulis siswa Mengumpulkan surat niaga yang telah ditulis 10 menit
Kegiatan penutup
1 Menyimpulkan materi yang telah dipelajari Menyimak dan mencatat hal-hal yang penting 5 menit
2 Mengucapkan salam penutup Menjawab salam guru 5 menit
H. SUMBER BELAJAR
Internet
I. PENILAIAN
1. Teknik : penugasan
2. Bentuk instrumen : dokumen tertulis uraian bebas
3. Instrumen : uraian bebas 2 soal
4. Kunci jawaban :
5. Pedoman Penilaian
No Indikator Penilaian Skor
1
2
3
4 Unsur-unsur surat
Struktur
Bahasa
Format 0-30
0 - 20
0 - 30
0-20
Jumlah 100
Medan, Desember 2010
Peneliti,
Enji Bancin
Lampiran 3
Instrumen tes kemampuan menulis surat niaga
Petunjuk:
1. Tuliskan identitas anda!
2. Bacalah soal dengan seksama!
3. Jawablah setiap pertanyaan dengan tepat dan benar!
Soal
1. Tuliskan sebuah surat permintaan barang!
2. Tuliskan sebuah surat penawaran barang!